Laporan Hasil Praktikum Mikrobiologi VI
Pemeriksaan Angka Kuman
A. Hari, Tanggal :
Rabu, 21 januari
B. Acara
Praktikum : Penetapan Angka Kuman
C.
Tujuan Praktikum : Mengetahui
cara penentuan angka
Kuman pada
sampel alat makan
D. Dasar Teori
:
Penentuan
angka kuman dapat dibedakan ; jumlah kuman yang mati ditambah yang hidup (total
count), jumlah kuman yang hidup saja
(viable count).
Jumlah kuman yang hidup yang berada di dalam sampel,
dapat dihitung antara lain dengan metode penaburan (plating), yaitu dengan
menaburkan sejumlah sample yang mengandung kuman salam medium.
Karena
pada umumnya bakteri memperbanyak diri dengan membelah, maka jumlah bakteri ini
dapat dikeahui dengan menghitung jumlah koloni yang terjadi apabila sejumlah
sampel yang mengandung bakteri kita taburkan ke dalam media.
Dengan
cara ini sebenarnya yang terhitung bukan semua bakteri yang hidup yang terdapat
di dalam sample tetapi hanya kuman-kuman yang tumbuh pada media yang dapat
dibuat di laboratorium saja. Untunglah bahwa kuman-kuman yang sukar tumbuh pada
media yang dibuat di laboratorium tidak mempunyai arti penting ditinjau dari
segi kesehatan.
E.
Bahan dan Alat :
Bahan : Alat
:
1. Sampel 1.
Petri Steril
2. Pengencer Steril 2. Rak kayu
3. PCA 3.
Tabung Reaksi
4. PBS 4.
Jarum Ose
|
6.
Pipet Steril
7.
Plastik Transparan
8.
Lidi kapas
F. Cara
Kerja :
1.
Petri steril dibalik dan pada
bagian belakang dari tiap petri diberi kertas label
2.
piring diberi plastik
transparan yang sudah disterilkan terlebih dahulu pada bagian tengah, kemudian
usap bagian tengah yang telah dibatasi oleh plastik transparan tersebut dengan
menggunakan lidi kapas
3.
usapan pertama dengan
menggunakan lidi kapas yang sebelumnya telah dicelupkan ke dalam PBS, kemudian
usapan kedua dengan menggunakan lidi kapas yang masih kering
4.
setelah digunakan untuk
mengusap, kemudian kedua lisi kapas tersebut dimasukkan ke dalam PBS pada
tabung reaksi dan ditutup dengan kapas agar tidak terkontaminasi (inilah yang
akan menjadi sampel)
5.
sample dikocok agar homogen,
kemudian dibuat seri pengenceran dari 10-1, 10-2 dan 10-3
6.
masing-masingh pengencer
diambil 1 ml kemudian dimasukkan dalam Petri steril yang sudah disiapkan
7.
dibuat control dengan cara
diambil 1 ml pengencer kemudian dimasukkan ke dalam petridish steril
8.
masing-masing Petri dituangi
media PCA yang telah dicairkan kurang lebih 12-15 ml tuiap Petri
9.
Petri digoyang-gyangkan pada
tempat yang rata agar koloni dapat tumbuh secara merata
10.
setelah membeku diinkubasi pada
incubator pada suhu 370C selama 2 x 24 jam
11.
hitung koloni yang tumbuh
dengan koloni counter
12.
catat hasil dan hitung dengan
rumus:
(K1 – K)10-1 + (K2 – K)10-2
+ (K3 – K)10-3
3
G. Hasil :
(K1 – K)10-1
+ (K2 – K)10-2 + (K3 – K)10-3
3
(105 – 33)10-1
+ (75 – 33)10-2 + (44 – 33)10-3
3
(72)10-1
+ (42)10-2 + (11)10-3
3
2,54
H. Pembahasan :
·
Pertumbuhan koloni bakteri pada
pengencer yang tinggi diperoleh angka kuman yang tinggi, jadi semakin rendah
tingkat pengencerannya maka akan diperoleh nilai angka kuman yang semakin
rendah pula.
·
Dan perhitungan pada kontrol
yang seharusnya tidak terdapat kuman, karena dalam kontrol hanya terdapat
pengencer steril yang tidak ditumbuhi atau ditaburi koloni bakteri. Ternyata
masih terdapat angka kuman yang bisa dibilang banyak. Hal ini terjadi,
kemungkinan besar karena adanya kontaminasi pada saat pemeriksaan dan
perlakuan.
I. Kesimpulan :
·
Pada pemeriksaan angka kuman
pada sample alat makan (piring) diperoleh angka kuman pada pengencer 10-1
sebanyak 105, pada pengencer 10-2 sebanyak 75 dan pada pengencer 10-3
sebanyak 44.
·
Sedangkan pada kontrol
diperoleh angka kuman sebanyak 33.
·
Hasil akhir dari pemeriksaan
angka kuman dihitung dengan menggunakan rumus yang ada, yakni sebanyak 2,554
koloni bakteri yang terdapat dalam sample alat makan (piring).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar